RajaKomen

Demam Batu Akik, Sempat Redup dan Sekarang Mulai Menggeliat

22 Jun 2024  |  130x | Ditulis oleh : Admin
Demam Batu Akik, Sempat Redup dan Sekarang Mulai Menggeliat

Batu akik kembali menjadi pembicaraan hangat di kalangan penggemar perhiasan alam. Setelah sempat redup, kini minat terhadap batu akik kembali menggeliat. Fenomena ini bukanlah hal yang baru, karena batu akik sejak dulu memang dikenal sebagai batu mulia yang memiliki daya tarik tersendiri. Keindahan batu akik tak hanya berasal dari warnanya yang memikat, namun juga dari cerita di balik setiap jenis batu tersebut.

Keindahan batu akik tak terbantahkan. Batu ini terkenal akan keunikan warna dan pola alami yang dimilikinya. Mulai dari batu akik bacan, batu akik merah delima, batu akik lavender, hingga batu akik sungai dareh, setiap jenis batu akik memiliki daya tariknya sendiri. Tak heran, batu akik menjadi pilihan favorit sebagai perhiasan dan punya nilai ekonomis yang cukup tinggi.

Sumber batu akik yang ada di Indonesia sangatlah beragam. Mulai dari Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, hingga Papua, setiap daerah memiliki kekayaan alamnya masing-masing. Misalnya, batu akik bacan berasal dari Pulau Bacan, Maluku Utara, batu akik merah delima banyak ditemukan di daerah Garut, Jawa Barat, dan batu akik lavender berasal dari daerah Aceh. Banyaknya sumber batu akik di Indonesia tentu menjadi magnet tersendiri bagi para penggemarnya.

Setelah sempat redup, kini minat terhadap batu akik kembali menggeliat. Hal ini tidak lepas dari kecenderungan masyarakat yang kembali tertarik pada nilai-nilai alam dan budaya lokal. Selain itu, tren fashion yang menyukai produk-produk handmade dan alami juga turut mempengaruhi kembalinya popularitas batu akik.

Dengan keberagaman jenisnya, keindahan batu akik, dan sumber batu akik yang melimpah, tidak mengherankan bahwa demam batu akik kembali memanas. Semakin banyak orang yang menyadari nilai keindahan dan keunikan batu akik, sehingga minat terhadap batu akik pun kembali menggeliat.

Demam batu akik jelas masih memiliki tempat di hati para penggemarnya. Kehadirannya tidak hanya sebagai perhiasan, tetapi juga sebagai bagian dari kekayaan alam dan budaya Indonesia yang patut dilestarikan.

Baca Juga: